SD Inpres Mapanget Barat Terapkan Sekolah Pagi, Dapat Bantuan Sport Hall dan Meubeler dari  PT Angkasa Pura  

MANADO,PROSULUT.Com – SD Inpres Mapanget Barat terus melakukan terobosan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kualitas anak didik melalui proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Bahkan sejak dipimpin Kepsek Dety Ratag, SD Inpres mengalami lompatan lompatan yang luar biasa, baik penataan lingkungan sekolah, ruang kelas, ruang guru maupun ruang kepala sekolah.

Pembenahan terus dilakukan tanpa harus menyalahkan pimpinan sebelumnya, karena bagaimana pun juga, mereka sudah berbuat untuk kemajuan sekolah.

“Saya akan lakukan apa yang bisa dilakukan sesuai kemampuan. Apapun tantangan yang dihadapi harus dijalani dengan penuh ucapan syukur,” ujar Dety Rataq kepada Prosulut.com, Kamis 24 November 2022.

Kenyataan membuktikan,  sejak dipimpin Dety Rataq, SD Inpres Mapanget Barat mengalami lompatan lonmpatan yang luar biasa. Banyak bantuan yang masuk antara lain dari PT Angkasa Pura yang mengelolah Bandara Sam Ratulangi Manado.

“Kami diberikan bantuan meubeler berupa 100 unit meja dan kursi untuk anak-anak tahun 2022 ini dan pengerjaannya dalam proses di pabrikan,” kata Rataq,

Bahkan selain itu, dari Angkasa Pura juga akan membangun Sport Hall tahun 2023 sehingga fasilitas yang dimiliki akan semakin lengkap. “Nantinya Sport Hall akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan olahraga bahkan bisa juga untuk sarana  kegiatan belajar karena keterbatasa ruangan yang dimiliki,” ujar Rataq lagi.

Dikatakan, saat ini SD Inpres Mapanget Barat mengoleksi lebih dari 600 siswa sementara ruang kelas amat terbatas. Tak heran  kalau Kepsek dengan sepengetahuan orang tua menerapkan sekolah pagi dan sekolah siang.

Namun dalam rangka menerapkan profil pelajar Pancasila, maka setiap hari Senin dan Kamis semua masuk sekolah pagi. Soal ruangan belajar diatur begitu rupa sehingga KBM bisa terlaksana dengan baik.

Menurutnya, untuk sekolah pagi setiap Senin dan Kamis, pihaknya  juga meminta persetujuan orang tua murid dan dewan guru. “Kami tidak pernah mengambil keputusan sepihak,”tukasnya.

Guna menampung semua siswa saat sekolah pagi, untuk kelas yang sedang olahraga, ruangan diisi dengan siswa lainnya yang tidak olahraga. Sementara setiap Kami itu ada ibadah maka agama islam dan Kristen dipisahkan dan digabung dalam satu ruangan sehingga ada ruang kelas yang kosong, begitu juga dengan anak kelas bawah yaitu 1,2 dan 3 pulang lebih awal awhingga ruangan yang kosong itu digunakan oleh kelas atas.

“Kami ingin Senis semua masuk pagi agar bisa upacara bendera untuk mmebentuk anak didik menjadi pelajar Pancasila,” katanya,

Bahkan kadang kadang, kata Rataq, hari Jumat semua masuk pagi agar bisa senam bersama. “Kami berusaha agar kegiatan KBM berlangsung  baik dan lancar,” ujar mantan Kepsek 42 Manado ini meyakinkan. (meldi sahensolar)  

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *