MANADO,PROSULUT.Com – Bermodalkan pembelajaran secara daring, tidak semudah membalikan telapa tangan untuk mengubah karakteristik anak didik.
Pengembangan Karakter adalah perilaku seseorang yang membedakan satu dengan yang lainnya sebagai hasil dari proses interaksi seseorang dengan lingkungannya di tengah pandemi covid-19.
Kepala Sekolah Dasar Katolik 17 St Tarsisius Manado, lexie Palohoen,S.Pd mengatakan, selama pembelajaran dialihkan dirumah lantaran dihamtam pendemi covid-19, hampir dua tahun, membuat kami bekerja extra dengan adaptasi baru.
“Sifat dan tingkah laku peserta didik jauh lebih baik sebelum diterpa gelombang pandemic covid-19, sopan santun kelihatannya mulai pudar. Peserta didik kelihatanya hanya mengedepankan egonya, dengan tidak melihat disekeling kita ada apa, dan ada siapa,” jelasnya.
Perilaku inilah yang membuat kami terpangil untuk mengubah pola pikir, senantiasa peserta didik dapat kembali pada rel kebenaran sebagai harapan kebanggaan orantua, terlebih berbuat baik antar sesama sehingga menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
“Pendidikan karakter merupakan salah satu paradigma yang diusung pemerintah agar Indonesia ke depan memiliki generasi-generasi yang unggul yang bisa bersaing dengan bangsa lain untuk menuju Indonesia yang lebih maju. Sesuai dengan slogan SDM maju Indonesia Unggul,” ujarnya.
Nah… kalau bukan kita, siapa lagi yuang akan melakukannya.
Ditambahkanya, untuk memenuhi kebutuhan dan mengikuti aturan menuju generasi yang unggul, pihaknya mengadakan ANBK secara bergabung dengan mengikutkan 22 peserta didik.
“Kami bersyukur semua dapat berjalan sesuai rencana dan berterima kasih kepada keluarga besar SDN Winagun, terlebih kepala sekolah yang sudah menjadi mitra kerja, semoga kedepan kami akan berusaha untuk melaksnakan secara mandiri,” jelas ketua K3S kecamatan Wane dengan penuh semangat. (jet)
